Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Air Jadi Bensin, 1 Liter Mampu Tempuh 500 Km?


Motor Babinsa yang dipasang alat karya Ariyanto Misel(Akun Facebook @NikubaHidrogen)

PERTAMA saya mendengar, saya tak percaya. Meski sampai saat ini pun saya menyikapinya dengan skeptis.

Tapi satu hal, penemuan anak bangsa, tak boleh dilirik sebelah mata. Oleh karenanya saya tetap datang untuk melihat dan mengujinya. Apa jawabannya?

Lab di gang kecil

Aiman Witjaksono menunjukkan karya Ariyanto Misel(Aiman Witjaksono)

Siapa pun yang datang, tak akan menyangka. "Laboratorium"-nya ada di dalam kampung kecil di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Dikelilingi gang kecil dan cukup padat, Ariyanto Misel, berusia 67 tahun tak pernah berhenti bekerja di rumahnya yang dijadikan Lab pribadi.

Tiga motor sudah jadi korban, waktu untuk menemukannya 5 tahun.

"Ini 5 tahun saya baru bisa temukan, coba-coba, sudah tiga motor (terbakar) jadi korban," ucap Ariyanto sambil tertawa kepada saya, eksklusif di Program AIMAN, yang tayang setiap Senin pukul 20.30 WIB di Kompas TV.

Saya mencoba melihat cara kerja "air jadi bensin" ini. Alatnya begitu sederhana. Hanya terdiri dari satu kotak yang didingikan oleh kipas angin arus searah.

Air murni yang bisa dimasukkan. Saya tanya, apakah bisa pakai biasa?

"Bisa, tapi lama kelamaan akan menempel logam yang membuat alatnya cepat korosi dan rusak," jelas Ariyanto.

Jadi air murni yang bisa dijadikan alat ini dengan optimal. Caranya dengan memurnikan terlebih dahulu, di antaranya lewat model Reverse Osmosis (RO).

Lalu air yang terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen (H20) yang dimasukkan ke dalam tabung ini, dielektrolisi (dipisahkan), menjadi gas hidrogen dan oksigen.

Gas Hidrogen langsung dipasok ke titik sebelum karburator, sementara oksigen diolah kembali untuk menghasilkan Gas Hidrogen dengan bantuan anoda dan katoda yang dihubungkan dengan baterai (aki) motor. Dan begitu seterusnya.

Ariyanto mengklaim, motornya diisi satu liter, bisa menempuh jarak dari Cirebon - Semarang bolak balik yang total hampir 500 kilometer, dan masih sisa ditabung. Luar biasa!

Aiman Witjaksono menunjukkan karya Ariyanto Misel(Aiman Witjaksono)

Motor operasional tak lagi isi bensin

Saya mencoba motor yang menggunakan model bahan bakar ini. Kebetulan puluhan motor operasional dinas di lingkungan Kodam III Siliwangi, juga tengah mencoba menggunakan temuan anak bangsa ini.

Saya menggunakan motor milik personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Lemahabang, Cirebon.

Gas buang knalpot yang dihasilkan berbeda aroma dengan bensin. Saya belum pernah mencium aroma seperti itu.

Tenaga motor yang dihasilkan sama seperti motor-motor yang menggunakan bensin, tidak ada mberebet sama sekali, lancar wuss!

Saya tanya kepada petugas Babinsa yang menggunakan motor tersebut, apakah pernah mengisi bensin selama alat karya Ariyanto Misel terpasang?

Selama sebulan terakhir Sang Babinsa mengaku sama sekali tidak pernah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Meski bensin di tangki BBM tetap tersisa, untuk menjaga dalam kondisi darurat, yakni alat yang bernama Nikuba (Niku Banyu alias Ini air), rusak.

Pertanyaan yang sama juga saya ajukan kepada Komandan Resor Militer (Danrem) 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel (Inf.) Dany Rakca yang membawahi delapan Kodim di wilayah Jawa Barat.

Sebagian dari motor operasional Kodim menggunakan alat Nikuba ini, dalam dua bulan terakhir.

Saya tanyakan, apakah selama dua bulan penggunaan, motor ini pernah membeli BBM?

"Tidak pernah," jawab Danrem Dany.

Meski demikian, soal keberhasilan temuan, diakui bukan bagian dari tanggung jawab Korem. Sebagai Prajurit yang melihat potensi masyarakat, maka wajib baginya untuk membantu.

"Ketika masyarakat mempunyai ide yang baik dan itu dapat menjadi suatu potensi bangsa dan negara untuk kemajuan bangsa," ungkap Danrem Kolonel Dany.

"Untuk keberhasilan Nikuba ini tidak kapasitas Angkatan Darat khususnya kami Kodim Kodam apakah nantinya bisa dipakai atau tidak. Tapi kami bersama–sama untuk meneliti untuk mencoba kekurangan, sempurnakan kekurangan, mendampingi semangat moril pak Aryanto," tambah dia.

Kata peneliti BRIN

Saya pun menanyakan semua ini kepada Peneliti Laboratorium Motor Bakar BRIN (Badan Riset & Inovasi Nasional), Arifin Nur.

Arifin menyangsikan apa yang ditemukan Ariyanto. Ia berpendapat, sampai saat ini dunia belum memungkinkan untuk menemukan teknologi yang bisa mengubah air menjadi bahan bakar.

"Secara teori, untuk saat ini, saya rasa tidak mungkin!" kata Arifin.

"Saya mencurigai masih ada kebocoran dari bensin yang digunakan di motor tersebut sehingga motor tetap bisa jalan," ungkap sang Peneliti BRIN.

Memang Ariyanto hanya lulusan SMA dan tak pula punya ijazah. Tapi bukan berarti ia tak mampu membuat hal yang besar.

Apa pun yang terjadi, alangkah baiknya jika ia digandeng secara kelembagaan, agar bisa mengembangkan dan menyempurnakan.

Memang kita punya pengalaman buruk dengan Blue Energy, pada 2007 silam. Tapi bukan berarti setiap penemuan harus dicibir dan dicaci.

Jemput bola bagi anak bangsa, tanpa membedakan siapa dia!

Saya Aiman Witjaksono...Salam!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Post a Comment for "Air Jadi Bensin, 1 Liter Mampu Tempuh 500 Km?"